1. Tanggapanku terhadap 10 tahun kepemimpinan SBY, yaitu :
Sebelumya saya ucapkan terima kasih terhadap bapak SBY yang sudah memimpin NKRI dengan baik. Walaupun masih ada kekurangan dalam menjalankan tugasnya. Era SBY saya kira pembangunan infrastruktur di daerah masih kurang merata dan masih banyak oknum yang hanya mementingkan kepentingan pribadi, misalnya kasus korupsi yang kian merebak di saat kepemimpinan SBY akan berakhir dan saya tidak suka dulu saat SBY menaikkan harga BBM, padahal negara kiat ini kaya akan hasil minyak.. kenapa kita harus membeli hasil tambang neagara kita dengan harga yang mahal pak ?? . Dari sektor olahraga juga Indonesia mengalami penurunan baik dari sektor infrastruktur maupun prestasinya itu sendiri. Sedangkan yang lainnya saya rasa cukup berkembang untuk di bidang ekonomi Indonesia.
2. Harapan untuk presiden terpilih
Pertama... kembalikan negara Indonesia kembali ke negara maritim, dimana negara ini kaya akan hasil laut, janga sampai laut kita hanya menjadi tempat penampungan sumber daya dan kita hanya bisa melihat oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mengambilnya.
Kedua... kalau bisa kebijakan menaikkan harga BBM, mohon untuk dikaji ulang.. apakah dibutuhkan ??
Ketiga... Kembalikan NKRI sebagai negara yang kuat di bidang Olahraga, Militer, dan Ekonomi.
Selamat bekerja buat presiden terpilih dan terima kasih banyak untuk pengabdian bapak SBY selama 10 tahun ini.
Selasa, 11 November 2014
Tugas 6 : Pengukuran perilaku individu dalam analisis perilaku konsumen
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan
masyarakat dimana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen
berasal dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan
mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, dan selera yang
berbeda-beda, sehingga pengambilan keputusan dalam tahap pembelian akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Komponen
Sikap
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu:
a.Kognitif (cognitive)
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu:
a.Kognitif (cognitive)
Berisi kepercayaan
seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap.
Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang
mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b.Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c.Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c.Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
2. Sifat-sifat
Sikap
Pada
dasarnya prinsip manusia itu berdasarkan kesenangan (leasure). Semakin
senang seorang manusia serasa telah manjadi manusia.
Untuk sikap itu sendiri terbagi
dalam 3 komponen
- Komponen kognitif, merupakan pola dalam berpikir entah bersifat positif maupun negatif.
- Komponen afektif, menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
- Komponen Konatif, Merupakan komponen perilaku dalam struktur sikap yang menunjukkan bagaimana kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. (http://msuridin.blogspot.com)
3. Penggunaan Multiatribute Attitude
Model untuk memahami sikap konsumen
1. The attribute-toward-object
model:
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
2. The attitude-toward-behavior
model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek.
Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek.
Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
3. Theory of-reasoned-action model
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
4. Dinamika
proses motivasi
Proses
motivasi :
1.
tujuan. Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin
dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2.
mengetahui kepentingan. Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen
tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata
3.
komunikasi efektif. Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar
konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa
mereka dapatkan.
4.
integrasi tujuan. Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan
tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta
perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan
kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya
penyesuaian motivasi.
5.
fasilitas. Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
5. kegunaan
Dan Stabilitas Pola Motivasi
Tujuan
motivasi konsumen :
1.
meningkatkan kepuasan
2.
mempertahankan loyalitas
3.
efisiensi
4.
efektivitas
5.
menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau penjual dengan
pembeli atau konsumen.
6. Memahami
kebutuhan konsumen
Kebutuhan
konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
fisiologis. Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar, haus dan
kebutuhan hidup lainnya.
2.
keamanan. Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan
3.
afiliasi dan pemilikan. Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang
penting bagi mereka.
4.
prestasi. Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi
5.
kekuasaaan. Keinginan untuk emndapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib
orang lain
6.
ekspresi diri. Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang
penting oleh orang lain.
7.
urutan dan pengertian. Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui
pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan system lain.
8.
pencarian variasi. Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi
yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi
9.
atribusi sebab-akibat. Estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan
tindakan.
http://id.wikipedia.org/
Tugas 5 : Pentingnya pengetahuan tentang sikap, motivasi, dan konsep dari konsumen untuk dapat memperkirakan perilakunya
Mari kita bahas terlebih dahulu tentang sejarah perilaku konsumen :
1. Teori hierarki kebutuhan A. Maslow
Teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow merupakan salah satu teori yang
diperhatikan oleh manajer, karena sifatnya relative sederhana dan praktis.
Teori kebutuhan manusia secara hierarki sebagai berikut:
1 Kebutuhan fisiologis
2 Kebutuhan rasa aman
3 Kebutuhan sosial
4 Kebutuhan akan penghargaan
5 Kebutuhan aktualisasi diri
Teori Tiga Kebutuhan
Teori Tiga kebutuhan lebih popular dikenal sebagai “Trio of Needs” dikemukakan oleh Mc Clelland.
Menurut Mc Clelland manusia memiliki tiga macam kebutuhan, yaitu:
- Kebutuhan untuk berkuasa
- Kebutuhan berafiliasi
- Kebutuhan berprestasi
Schiffman & Kanuk (2000):
Motivasi digambarkan sebagai kekuatan yang mendorong individu untuk bertindak.
Dorongan ini dihasilkan dari sebuah tekanan yang muncul akibat kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
Solomon (1999) :
Motivasi adalah proses yang menyebabkan seseorang berbuat seperti yang ia lakukan.
Ini terjadi ketika ia mengharapkan kepuasan. Ketika kebutuhan telah tercapai akan
mendorong konsumen untuk mengurangi akan kebutuhan tersebut
American encyclopedia :
Motivasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang yang membangkitkan tindakan.
Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari
pengamatan tingkah laku manusia.
Dari beberapa definisi ini dapat motivasi dapat dimaknai sebagai : pemberi daya penggerak
yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif,
dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan
C. Konsep Dasar Sikap
Banyak pakar yang mengemukakan tentang definisi Sikap. Namun semua definisi
tersebut
memiliki kesamaan yang umum yaitu bahwa sikap diartikan sebagai evaluasi dari
seseorang. Intinya sikap adalah perasaan dari konsumen (positif dan negatif) dari suatu
objek setelah dia mengevaluasi objek tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi
akan semakin banyak sikap yang terbentuk.
Sikap memiliki beberapa fungsi, yaitu
1. Fungsi penyesuaian
2. Ego defensive
Sikap digunakan sebagai alat untuk melindungi ego atau citra diri seseorang dari ancaman
3. Ekspresi nilai
Sikap digunakan untuk mengekspresikan secara lebih nyata nilai-nilai yang diyakini oleh konsumen
4. Pengetahuan.
Sikap untuk mendapatkan pengetahuan dan keingintahuan tersebut bersifat spesifik, dan
cenderung mengarah pada hal yang spesifik
Untuk lebih memahami sikap perlu dipahami beberapa karakteristik yaitu :
1. Sikap memiliki Objek
Dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek. Objek tersebut
Dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek. Objek tersebut
bisa terkait dengan konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk,
merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media dsb.
merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media dsb.
2. Konsistensi Sikap
Sikap memiliki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan
Sikap memiliki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan
gambaran dari sikapnya. Namun, faktor situasi sering menyebabkan
inkonsistensi antara sikap dan perilaku
inkonsistensi antara sikap dan perilaku
3. Sikap Positif, Negatif, dan Netral
Seseorang mungkin menyukai makanan rendang (sikap positif), atau tidak menyukai
Seseorang mungkin menyukai makanan rendang (sikap positif), atau tidak menyukai
alkohol (sikap negatif) atau bahkan ia tidak memiliki sikap (sikap netral)
4. Intensitas Sikap
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya,
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya,
ada yg sangat menyukainya atau bahkan begitu sangat tidak
menyukainya. Ketika menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk,
menyukainya. Ketika menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk,
maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya.
5. Resistensi Sikap
Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah
Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah
6. Persistensi Sikap
Yaitu Karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena
Yaitu Karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena
berlalunya waktu
7. Keyakinan Sikap
Adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya
Adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya
8. Sikap dan Situasi
Sikap akan senantiasa berubah seiring dengan perubahan situasi. contoh : beberapa orang
Sikap akan senantiasa berubah seiring dengan perubahan situasi. contoh : beberapa orang
tidak menyukai ice cream tidak disukai pada pagi hari, namun akan sangat disukai pada
siang hari yang panas
9. Generalisasi Sikap
Sikap terhadap suatu objek dapat menyebabkan konsumen melakukan generalisasi kondisi
objek atau kelas objek tertentu
10. Sikap dapat dipelajari
Perkembangan teori tentang sikap sudah sangat maju. Sikap juga dapat digambarkan
dalam bentuk model.Model tradisional menggambarkan pengaruh informasi dari lingkungan
luar pribadi seseorang, di mana informasi tersebut akan diolah dengan menggunakan
elemen internal dari seseorang, untuk menghasilkan sikap terhadap objek.Model analisis
konsumen menyebutkan bahwa sikap terdiri dari komponen perasaan (affect) dan kognitif,
perilaku, serta lingkungan.
PEMBENTUKAN SIKAP
Biasanya sikap didapatkan dari pengetahuan yang berbentuk pengalaman pribadi. Sikap
juga dapat terbentuk berdasarkan informasi yang diterima dari orang lain, yang memiliki
pengaruh. Kelompok juga menjadi sumber pembentukan sikap yang cukup berpengaruh.
Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap :
a. Pengalaman langsung dari yang telah lalu
b. Pengaruh keluarga dan temanteman
c. Pasar Langsung
d. Ekspose di Media Massa
b. Pengaruh keluarga dan temanteman
c. Pasar Langsung
d. Ekspose di Media Massa
Alur pembentukan sikap dimulai ketika seseorang menerima informasi tentang produk atau
jasa. Informasi tersebut, kemudian dievaluasi dan dipilah, berdasarkan kebutuhan, nilai,
kepribadian, dan kepercayaan dari individu. Sehingga terjadilah pembentukan, perubahan
atau konfirmasi dalam kepercayaan konsumen terhadap produk, serta tingkat kepentingan
dari tiap atribut produk terhadap dirinya atau terhadap kebutuhannya saat ini.
Hasil akhirnya adalah terbentuknya sikap dari individu terhadap suatu objek (produk, jasa
atau hal lainnya).
Tingkat komitmen dari pembentukan sikap beragam, mulai dari compliance, identification
sampai kepada internalization. Dalam prinsip konsistensi sikap, terdapat harmoni antara
pemikiran, perasaan, dan perbuatan, yang cenderung menimbulkan usaha untuk
menciptakan keseimbangan antara ketiganya. Adanya disonansi antara elemen sikap dan
perilaku dapat direduksi dengan menghilangkan, menambah atau mengubah keduanya
(teori disonansi kognitif). Teori persepsi diri menyatakan bahwa sikap dapat ditentukan
dari perilaku yang diobservasi. Adanya penerimaan dan penolakan pesan berdasarkan
standar yang dibentuk dari sikap sebelumnya terdapat dalam teori penilaian sosial.
D. PERUBAHAN SIKAP
Strategi perubahan sikap dapat dilakukan baik terhadap produk dengan keterlibatan tinggi,
maupun untuk produk dengan tingkat keterlibatan rendah. Usaha mengarahkan audiens
untuk produk dengan keterlibatan rendah ditempuh dengan mentransformasi situasi ke
arah keterlibatan konsumen yang tinggi. Adapun strategi perubahan sikap konsumen
terhadap produk atau jasa tertentu dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi
persuasif, yang mengikuti alur proses komunikasi yang efektif.
Strategi Mengubah Sikap
1. Mengubah Fungsi motivasi pelanggan yang mendasar
2. Menghimpun barang-barang dalam suatu kelompok yang dikenal
3. Menghubungkan dua sikap yang bertentangan
4. Mengubah model yang lebih banyak
5. Mengubah keyakinan pelanggan tentang merek yang digunakan pesaing
1. Mengubah Fungsi motivasi pelanggan yang mendasar
2. Menghimpun barang-barang dalam suatu kelompok yang dikenal
3. Menghubungkan dua sikap yang bertentangan
4. Mengubah model yang lebih banyak
5. Mengubah keyakinan pelanggan tentang merek yang digunakan pesaing
Secara umum pengubahan sikap dapat digambarkan sebagai berikut :
Prinsip psikologis yang dapat mengubah sikap seseorang :
3 Pengulangan (Reciprocity)
4 Kelangkaan (Scarcity)
5 Wewenang ( Authority)
6 Konsistensi (Consistency)
7 Rasa Suka (Liking)
8 Konsensus (Consensus)
Pemasar harus mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mengoptimalkan penggunaan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan dapat menyebabkan perubahan sikap dari penerima
pesan atau konsumen.
Tanggapan :
Menurut saya teori munculnya motivasi itu menggambarkan kondisi seorang individu atau
konsumen yang ingin melakukan pembelian dan terdapat urutan-urutan kondisi dimana seorang konsumen itu harus berusaha untuk mendapatkan produk
yang diinginkannya.
Penerapan pada masyarakat :
Ketika seseorang menerima informasi tentang produk atau jasa. Informasi tersebut, dapat
dievaluasi dan dipilah, berdasarkan kebutuhan, nilai, kepribadian, dan kepercayaan dari
individu. Sehingga terjadilah pembentukan, perubahan atau konfirmasi dalam kepercayaan
konsumen terhadap produk, serta tingkat kepentingan dari tiap atribut produk terhadap
dirinya atau terhadap kebutuhannya saat ini. Hasil akhirnya adalah terbentuknya sikap dari
individu terhadap suatu objek (produk, jasa atau hal lainnya).
Penerapan diri sendiri :
Saya tinggal di Surabaya ,cuaca di Surabaya sangatlah panas jadi saya tidak memerlukan
jaket yang tebal untuk dipakai di Surabaya akan tetapi jaket tebal itu sangatlah berguna
apabila saya sedang berada di daerah pegunungan atau tempat yang memiliki suhu yang
dingin.
Sumber Bacaan :
http://manajemenmandiri.wordpress.com/2012/05/14/model-perilaku-konsumen-motivasi-persepsi-konsep-dasar-dan-perubahan-sikap/
Tugas 4 : Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan Mengenai Konsumen
SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGERTIAN MENGENAI KONSUMEN
Pada umumnya semua orang adalah konsumen (pemakai atau pembeli barang atau jasa), karena tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan barang atau jasa dalam kehidupannya.
Sumber daya manusia ini telah menjadi faktor yang menghadirkan suatu proses pemikiran baru dalam teori-teori pembangunan ekonomi, yang menempatkan nya sebagai poros utama pembangunan ekonomi baik dalam skala global, nasional maupun daerah.
3. Sumber Daya Konsumen (Perhatian)
Semoga bermanfaat..
http://ayukemala.wordpress.com/2012/12/14/sumber-daya-konsumen/
Pada umumnya semua orang adalah konsumen (pemakai atau pembeli barang atau jasa), karena tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan barang atau jasa dalam kehidupannya.
Sumber daya manusia ini telah menjadi faktor yang menghadirkan suatu proses pemikiran baru dalam teori-teori pembangunan ekonomi, yang menempatkan nya sebagai poros utama pembangunan ekonomi baik dalam skala global, nasional maupun daerah.
Terdapat 3 (tiga) sumber daya konsumen di antaranya sebagai berikut :
1. Sumber Daya Ekonomi Konsumen (Uang)
Uang adalah alat transaksi yang sangat diperlukan oleh konsumen
untuk membeli produk. Keputusan Konsumen sehubungan dengan produk dan
merek sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi misalnya uang.
Tanpa uang konsumen tidak bisa membeli apapun. Pembelian sangat
dipengaruhi oleh pendapatan konsumen sama halnya dengan, harapan
konsumen mengenai pendapatan masa datang menjadi variabel penting dalam
meramalkan perilaku konsumen.
2. Sumber Daya Konsumen Temporal – Waktu
-
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku
konsumen. Karena, konsumen semakin mengalami kemiskinan akan waktu.
Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan
yang sangat pribadi yaitu waktu senggang. Produk yang diklasifikasikan
menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
-
Sumberdaya Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia
untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi
Kapasitas Kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian
terdiri dari dua dimensi:
-
Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian
-
• Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada
arahan tertentu. Karena kapasitas tersebut terbatas, orang harus
selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian
dialokasikan selama pengolahan informasi
Semoga bermanfaat..
http://ayukemala.wordpress.com/2012/12/14/sumber-daya-konsumen/
Selasa, 14 Oktober 2014
Tulisan 1 : Alasan Wagub DKI mengundurkan diri dari partainya
Alasan Wagub DKI mengundurkan diri dari partainya ?
Menurut saya, "Beliau
keluar dari partai Gerindra karena dia beranggapan bahwa partainya
tidak lagi konsekuen mengusung cita-cita demokrasi. Yang mana pada
masa orde baru lalu, Gerindra mendukung penuh Pemilukada langsung.
Dikarenakan kebijakan partai yang sudah di anggap melenceng dan pihak
partai dianggap tidak sesuai dengan perjuangan dia untuk memberikan
rakyat sebuah pilihan yang baik."
Hal tersebutlah yang membuat Wagub DKI mundur dari anggota partainya.
Tugas 3 : Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian
Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian
1. KRITERIA EVALUASI
Philip
kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia
dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua
alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).
Menurut
Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif.
Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua,
kepuasan yang diharapkan”(2001:22).
Kriteria
evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam
menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul
dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen
mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek,
negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi,
kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.
Beberapa kriteria eveluasi yang umum adalah:
1. Harga
Harga
menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga
yang murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika
konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan
indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan
dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek
terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya
merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika
konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek
lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan
dalam pembelian.
3. Negara asal
Negara
dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan
konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen
mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari
Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss
meruapak produk yang handal tak teragukan.
4. Saliensi ( Atribut yang mencolok)
Konsep
saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda
pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda.
Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga
adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut
yang mencolok (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi
disebut sebagai atribut determinan.
2. MENENTUKAN ALTERNATIF PILIHAN
Konsumen
memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan
untuk memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang
produk sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap
penting Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk dan menentukan atribut
yang menonjol Keputusan Pembelian Konsumen membentuk satu maksud
pembelian, ada 2 faktor;
- Sikap/ pendirian orang lain ,
- Situasi yang tidak diantisipasi.
Sejumlah
besar penelitian dan strategi pemasaran telah mengasumsikan pembuat
keputusan konsumen rasional dengan yang terdefinisi dengan baik,
preferensi stabil. Konsumen juga dianggap memiliki kemampuan cukup untuk
menghitung pilihan mana yang akan memaksimalkan nilainya, dan akan
memilih atas dasar ini.
· Pilihan afektif
pilihan
afektif yang paling mungkin ketika motif yang mendasari consummatory
daripada instrumental. Consummatory motif mendasari perilaku yang secara
intrinsik bermanfaat untuk individu yang terlibat. Motif Instrumental
mengaktifkan perilaku yang dirancang untuk mencapai tujuan
kedua.memvisualisasikan bagaimana manfaat yang dirasakan selama dan
setelah pengalaman konsumsi. Hal ini sangat penting bagi merek baru atau
produk dan jasa. Konsumen yang telah memiliki pengalaman dengan sebuah
produk atau merek memiliki dasar untuk membayangkan respon afektif yang
dihasilkan.
· Atribut berbasis versus atribut proses pilihan
Dua proses pertimbangan yang mungkin digunakan untuk membeli kamera digital:
Proses
1: Setelah konsultasi Internet untuk menentukan fitur
apa yang paling disukai, konsumen
kemudian pergi ke toko elektronik lokal dan membandingkan berbagai
merek fitur yang paling penting baginya yaitu, otomatis, kamera ukuran,
fitur zoom, dan ukuran penyimpanan. Dia melihat keynggulan masing-masing
model atas atribut dan kesan umum nya model kualitas
masing-masing. Atas dasar evaluasi ini, ia memilih SportZoom Olympus.
2: konsumen
mengingat bahwa temannya Olympus SportZoom bekerja dengan baik dan
tampak “baik”,orang tuanya memiliki Easyshare Kodak yang juga bekerja
dengan baik tapi agak besar dan berat, dan tua Fujifilm Finepix tidak
diinginkan serta ia diharapkan . Di toko elektronik setempat ia melihat
bahwa model dan Kodak Olympus memiliki harga yang sama dan memutuskan
untuk membeli SportZoom Olympus.
Contoh
pertama di atas adalah pilihan berbasis atribut. Contoh yang kedua
sikap-berbasis-pilihan berdasarkan pilihan sikap. Secara umum,
pentingnya membuat keputusan yang optimal meningkat dengan nilai barang
yang sedang dipertimbangkan dan konsekuensi dari keputusan yang tidak
optimal. Semakin mudah untuk mengakses atribut informasi lengkap suatu
merek, pengolahan berdasarkan atribut,lebih kemungkinan akan digunakan.
3. MENAKSIR ALTERNATIF PILIHAN
Kriteria
yang telah di tentukan seperti diatas kemudian akan memunculkan
beberapa alternatif produk, alternatif ini lah yang digunakan konsumen
dalam Menaksir alternatif pilihan. Dalam menaksir suatu alternatif dari
pilihan yang ada maka konsumen harus memikirkan resiko yang akan
diterima apabila konsumen memilih alternatif tersebut, dan meninggalkan
alternatif lain yang ada.
Ada tiga sudut pandang dalam menganalisis/menaksir alternatif pilihan keputusan konsumen :
1. Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen
sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui
semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat
dari setiap alternatif yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan
kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang
terbaik, disebut economic man.
2. Sudut Pandang Kognitif
Konsumen
sebagai kognitif man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan
pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi
tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada
pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak
produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man,
seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang
berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi
pengambilan keputusannya pada keputusan yang memuaskan.
3. Sudut Pandang Emosianal
Menekankan
emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk.
Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya,
apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli
berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah
tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik
merupakan keputusan yang rasional.
4. MENYELEKSI ATURAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam
mengambil keputusan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang
paling utama adalah yang paling maksimal dakam memenuhi berbagai
kriteria yang dapat di capai oleh produk.
Tingkat
tinggi satu atribut tidak dapat mengimbangi tingkat rendah yang
lain. keputusan disjungtif aturan dan kata penghubung dapat menghasilkan
seperangkat alternatif yang bisa diterima, sedangkan sisanya aturan
umumnya menghasilkan satu “terbaik” alternatif.
- Kata penghubung Aturan Keputusan
Aturan
keputusan kata penghubung menetapkan standar kinerja minimum yang
diperlukan untuk setiap kriteria evaluatif dan memilih yang pertama atau
semua merek yang memenuhi atau melebihi standar minimum.
Karena
individu memiliki keterbatasan kemampuan untuk memproses informasi,
aturan kata penghubung yang sering digunakan untuk mengurangi ukuran
tugas pengolahan informasi untuk beberapa tingkat dikelola
- Disjungtif Aturan Keputusan
Aturan
keputusan disjungtif menetapkan tingkat minimum kinerja untuk setiap
atribut yang penting (sering level yang cukup tinggi). Ketika aturan
pengambilan keputusan disjungtif digunakan oleh target pasar, sangat
penting untuk memenuhi atau melampaui konsumen persyaratan pada
setidaknya salah satu kriteria kunci.
- Eliminasi oleh aspek Aturan Keputusan
Untuk
target pasar menggunakan eliminasi oleh aspek aturan, sangat penting
untuk memenuhi atau melampaui satu atau lebih persyaratan konsumen
persyaratan (dalam urutan) dari kriteria yang digunakan dari kompetisi.
- Leksikografis Aturan Keputusan
Aturan
pengambilan keputusan leksikografis mirip dengan eliminasi-oleh aspek
aturan-. Perbedaannya adalah bahwa aturan leksikografis mencari kinerja
maksimum pada setiap tahap, sedangkan eliminasi oleh aspek mencari
kinerja yang memuaskan pada setiap tahap.
- Kompensasi Aturan Keputusan
Aturan
keputusan kompensasi menyatakan bahwa merek yang tingkatan tertinggi
pada jumlah konsumen penilaian dari kriteria evaluatif yang relevan akan
dipilih.memiliki tingkat kinerja pada atau di dekat kompetisi
pada pentingnya fitur lebih karena mereka menerima lebih berat dalam
keputusan daripada atribut lainnya.
Tugas 2 : Proses Pengambilan Keputusan
1. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Setiap melakukan suatu tindakan,mengambil sebuah keputusan merupakan hal yang paling penting untuk menentukan apakah hal tersebut dapat berdampak baik atau buruk bagi kita,seperti keputusan dalam memilih sekolah,keputusan dalam memilih karyawan,keputusan dalam membeli sebuah barang dan lain-lain. Dan disini kita akan membahas bagaimana proses pengambilan keputusan oleh konsumen. Proses pengambilan keputusan terdiri dari lima langkah, antara lain :
Faktor yang mempengaruhi pengaktifkan kebutuhan,yaitu:
Dalam proses pengambilan keputusan terdapat 5 faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen,antara lain :
http://kikinurmala.blogspot.com/2010/01/proses-pengambilan-keputusan-perilaku.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://sengguruh.dosen.narotama.ac.id/files/2011/04/13.PROSES-PENGAMBILAN-konsumen.pdf
Setiap melakukan suatu tindakan,mengambil sebuah keputusan merupakan hal yang paling penting untuk menentukan apakah hal tersebut dapat berdampak baik atau buruk bagi kita,seperti keputusan dalam memilih sekolah,keputusan dalam memilih karyawan,keputusan dalam membeli sebuah barang dan lain-lain. Dan disini kita akan membahas bagaimana proses pengambilan keputusan oleh konsumen. Proses pengambilan keputusan terdiri dari lima langkah, antara lain :
- Pengenalan Kebutuhan
Faktor yang mempengaruhi pengaktifkan kebutuhan,yaitu:
- Waktu,konsumen yang terbiasa makan pagi,maka secara otomatis ia akan merasa lapar lagi pada siang hari.
- Perubahan situasi,konsumen yang melahirkan akan mengenali banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
- Pemilikan produk,memiliki suatu produk seringkali membuat konsumen tersebut menginginkan kebutuhan yang lain.
- Konsumsi produk,disaat produk yang digunakan konsumen tersebut sudah habis,maka konsumen itu akan membeli lagi produk yang sama.
- Perbedaan individu,pemikiran dari konsumen memiliki perbedaan dalam memilih sebuah produk,seperti konsume A membeli handphone karena handphone yang lama sudah rusak sedangkan konsumen B membeli handphone karen ingin mengikuti trend.
- Pencarian Informasi
- Pencarian Internal
Konsumen akan memutar kembali semua
memori-memori mengenai informasi merek-merek produk yang kemudian akan
dipisahkan kedalam tiga kategori,yaitu perangkat pertimbangan
(merek-merek atau produk yang diterima konsumen),perangkat lambat
(merek-merek atau produk yang diacuhkan konsumen),perangkat tak layak
(merek-merek atau produk yang dianggpa tak layak).
- Pencarian Eksternal
Merupakan pencarian informasi melalui
sumber-sumber luar, seperti bertanya pada teman atau penjual yang
menjual produk tersebut,melihat iklan,membaca surat kabar.
- Evaluasi Alternatif
- Teknik Kompensatori
Kelebihan suatu atribut dari sebuah merek
dapat menutupi kelemahan dari atribut lainnya. Konsumen akan
mengevaluasi keselurah atribut yang dimiliki suatu merek, lalu konsumen
tersebut akan memberikan penilaian secara keseluruhan.
- Teknik Non Kompensatori
Berbeda dengan teknik kompensatori, sebuah
atribut merek ynag memiliki nilai yang tinggi tidak bisa menutupi
atribut merek yang memiliki nilai yang rendah.
- Teknik Leksikografik
Kosumen akan mengevaluasi merek alternatif berdsarakan atribut yang paling dianggap penting.
- Teknik Pengurangan Bertahap
Teknik ini sama seperti teknik
Leksikografik, tapi memiliki perbedaan dimana teknik ini menetapkan
bahwa nilai minimal atau standar merupakan atribut yang paling dianggap
penting
- Teknik Konjungtif
Konsumen akan menetepkan batas minimum standar atau nilai untuk setiap atribut yang dievaluasi
- Teknik Disjungtif
Teknik ini memiliki persamaan dengan
teknik Konjungtif,bedany teknik ini akan memilih merek yang mempunyai
nilai yang tertinggi pada salah satu atribut dari merek tersebut
- Keputusan Pembelian
- Evaluasi Pasca Pembelian
Dalam proses pengambilan keputusan terdapat 5 faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen,antara lain :
- Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
- Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamnya terhadap rangsangan tersebut.
- Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
- Intergrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
http://kikinurmala.blogspot.com/2010/01/proses-pengambilan-keputusan-perilaku.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://sengguruh.dosen.narotama.ac.id/files/2011/04/13.PROSES-PENGAMBILAN-konsumen.pdf
Tugas 1 : Segmentasi Pasar & Analisis Demografi
1. SEGMENTASI PASAR & ANALISIS DEMOGRAFI
1.1 PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PERSYARATAN SEGMENTASI PASAR
Berdasarkan faktor pertimbangan atau variabel utama yang digunakan maka segmentasi pasar terdiri dari beberapa jenis atau tipe, yaitu :
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain :
1.3 PROSES SEGMENTASI PASAR
Analisis Demografi
adalah analisis penduduk dari rahim hingga liang kubur (from thewomb to the
tomb) karena meliputi analisis penduduk pada seluruh siklus kehidupanmanusia
sejak dari kandungan sampai meninggal.
1.1 PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PERSYARATAN SEGMENTASI PASAR
Jerry
W Thomas (2007) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar
berdasarkan kesamaan, kemiripan, atau mempunyai keterkaitan yang sama. Tujuan dari segmentasi pasar adalah agar
dapat melakukan prioritas, titik berat, atau konsentrasi usaha pemasaran dan
mendorong pembagian (atau segmen pasar) untuk mendapatkan keuntungan kompetitif
dalam segmen tersebut. Sedangkan menurut Michael Richarme (2004), tujuan
segmentasi pasar adalah membagi konsumen menjadi kelompok-kelompok yang berbeda
sedemikian hingga pesan pemasaran dapat dirancang sesuai kebutuhan yang
spesifik dari setiap kelompok konsumen tersebut. Setiap segmen pasar memerlukan
karakteristik atau fitur produk yang berbeda, strategi promosi yang berbeda,
strategi harga yang berbeda, bahkan mungkin saluran distribusi yang berbeda
juga. Hal tersebut menunjukkan bahwa identifikasi atau analisis sebuah segmen
pasar perlu dilakukan secara hati-hati, bahkan memerlukan metode riset dengan
menggunakan teknik analisis yang rumit dan kompelks. Namun semuanya tetap
disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik dari perusahaannya. Identifikasi
segmen pasar yang baik atau tepat harus memenuhi persyaratan yang mencakup:
- Homogen di dalam segmen tersebut.
- Heterogen antar segmen.
- Segmen dapat diukur dan memang penting.
- Segmen dapat dibedakan secara jelas dari segmen lainnya.
- Segmen dapat diakses atau digarap dan ditindaklanjuti oleh perusahaan, dan
- Segmen dapat menjadi sasaran yang menguntungkan.
- Variabel Geografis, misalnya wilayah, ukuran populasi, kepadatan, penduduk, iklim, dan lain-lain.
- Variabel Demografi, misalnya umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendidikan, penghasilan, jenis pekerjaan, agama, faktor sosio ekonomi, bangsa, atau bahasa.
- Variabel Psikografi, misalnya keperibadian, gaya hidup, nilai yang dianut, atau sikap, dan
- Variabel Perilaku, misalnya tingkat konsumsi atau penggunaan barang, loyalitas terhadap merek, dan lain-lain.
Berdasarkan faktor pertimbangan atau variabel utama yang digunakan maka segmentasi pasar terdiri dari beberapa jenis atau tipe, yaitu :
- Segmentasi Geografis
Segmen berdasarkan batas-batas wilayah tertentu, misalnya sebuah perusahaan hanya memasarkan barang atau jasa di wilayah tertentu saja, atau tidak di tempat lain.
- Segmentasi Distribusi
Segmen berdasarkan saluran distribusi tertentu saja, misalnya sebuah produk hanya dipasarkan melalui toko-toko tertentu atau sebuah produk pakaian hanya dijual pada satu butik terkenal saja.
- Segmentasi Media
Segmen berdasarkan jenis media promosi tertentu, misalnya sebuah produk elektronik hanya dipasarkan melalui promosi gencar hanya melalui TV saja.
- Segmentasi Harga
Berdasarkan perbedaan harga, misalnya sebuah perusahaan otomotif memproduksi dan memasarkan mobil dengan jenis berbeda-beda tergantung kisaran harganya (mahal, cukup mahal, atau murah).
- Segmentasi Demografis
Segmen pasar berdasarkan karakteristik atau ciri individu dari konsumennya, misalnya produk yang dipasarkan untuk jenis kelamin tertentu, tingkat pendidikan tertentu, atau berdasarkan ciri individu lainnya. - Segmentasi Waktu
Segmen pasar berdasarkan waktu pemasaran atau penjualan tertentu, misalnya sebuah toko hanya buku di waktu-waktu tertentu yang berbeda dengan yang lain, atau nalah buka 24 jam. - Segmentasi Gaya Hidup atau Psikografi
Segmen berdasarkan analisis multivariate (banyak aspek) dari konsumennya yang dapat mencakup perilaku, nilai yang dianut, sikap, emosi, persepsi, keyakinan, atau minat. Tipe segmen pasar ini relative lebih kompleks dan biasanya memerlukan kegiatan riset kuantitatif dengan berbagai teknik atau metode riset yang relevan.
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain :
- Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
- Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
- Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
- Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmenyang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
- Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar
ini, sebagai berikut :
- Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
- Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
- Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
- Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
- Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
- Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
- Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kitaselanjutnya.
- Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dancara yang berbeda.
1.3 PROSES SEGMENTASI PASAR
Proses
segmentasi pasar terbagi menjadi beberapa tahap yaitu :
Tahap
survei
Tahap
analisa data
Tahap
pembentukan segmen-segmen pasar
Tahap
identifikasi segmen-segmen pasar
Tahap
targeting segmen pasar.
2. ANALISIS DEMOGRAFI
Demografi,
ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rataumur, dan
pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static
Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan
demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara,kawasan,
propinsi, kota). Sedangkan demografi berati kita melihat pasarberdasarkan jenis
kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.
2.1 MANFAAT ANALISIS DEMOGRAFI
- Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalamsuatu daerah tertentu.
- Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masalampau, kecenderungannya, dan persebarannyadengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
- Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungandan lain-lain.
- Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksipenduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Sumber :
Jerry W. Thomas (2007) “Market Segmentation”. Decision Analyst.
Beth Horn dan Wei Huang (2009) “Comparison of Segmentation Approaches”.
Decision Analyst.
http://www.scribd.com/doc/43410656/Perilaku-Konsumen-Full
Langganan:
Postingan (Atom)